Namun di sisi lain, PT Pertamina (Persero) harus menanggung beban keuangan karena kebijakan tersebut. Akan tetapi, sudah seharusnya bagi Pertamina sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan kesejahteraan bagi masyarakat melalui kebijakan BBM.
Mengenai kondisi itu, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ramson Siagian mengimbau kepada pemerintah untuk menyiapkan anggaran belanja distribusi BBM khusus untuk daerah terpencil. Anggaran tersebut menjadi penting digunakan untuk mengurangi beban keuangan Pertamina.
"Subsidi untuk distribusi ke daerah-daerah yang terpencil, yang memerlukan biaya lebih yang sangat besar," kata Ramson, kepada Medcom.id, Rabu, 17 Oktober 2018.
Menurutnya anggaran khusus tersebut diperlukan untuk kebutuhan jangka pendek, sambil menunggu pemerintah menyelesaikan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Ia tidak menampik meski telah dibangun Jalan Trans Papua, namun untuk menuju daerah terpencil tetap harus menggunakan pesawat yang membutuhkan biaya besar.
"Kalau pembangunan infrastruktur kan belum semua jalan dan dikerjakan. Kalau di daerah-daerah jauh belum, baru di jalan raya sehingga jangka pendek perlu disiapkan anggaran belanja khusus untuk meringankan beban yang ditanggung Pertamina," jelas dia.
Sementara itu, Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro mengatakan sekarang merupakan momentum yang penting bagi Pertamina dan pemerintah membangun infrastruktur distribusi di sejumlah daerah. Menurut dia tidak elok jika Pertamina menerapkan harga BBM yang berbeda.
"Karenanya dibangunnya bersamaan. Akses jalannya dibangun, pom bensinnya juga dibangun atau distribusinya ditingkatkan efisiensinya. Pertamina mesti koordinasi dengan pemerintah butuhnya apa," jelas Satria.
Adapun Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat realisasi BBM satu harga sudah di 77 titik penyalur dari target 130 titik di tahun ini. Dari realisasi tersebut sebanyak 73 titik sudah disalurkan BBM oleh Pertamina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News