Hal tersebut seperti dikatakan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang. Saat ini, PLTP Kamojang yang masuk dalam kawasan Jawa-Bali tersebut memiliki cadangan 30 persen.
"Listrik Jawa-Bali itu ada 30 persen cadangannya. Bagi PLN bukan masalah listriknya. Kalau dipadamkan enggak ada masalah bagi PLN karena kita ada cadangan lebih dari 3.000 megawatt (mw), apa artinya 130 mw? Tidak ada," ungkap Nasri, saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Jalan Trunojoyo I, Blok M, Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Perusahaan pelat merah ini, lanjut dia, sangat menghargai energi baru terbarukan yang tidak menggunakan bahan bakar. Maka dari itu PLN harus mengembangkannya.
"Cuma kami hargai ini energi baru terbarukan. Tidak pakai bahan bakar. Kita mesti kembangkan. Cuma pada tarif yang sama-sama dapat terima dengan baik," ungkap dia.
Nasri pun mengkritisi jika harga yang ditawarkan Pertamina saat ini masih terlalu tinggi yakni 6 sen dolar Amerika Serikat (AS). "Karena menurut kami 6 sen dolar AS itu masih kemahalan. Makanya kita negoisasi lagi lah," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News