Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan perseroan menjanjikan untuk menurunkan harga di awal tahun depan.
"Ya janjinya begitu Januari untuk nonsubsidi," kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Desember 2018.
Namun hingga kini belum ada laporan dari Pertamina terkait hal tersebut. Djoko mengatakan apabila janji tersebut tidak ditepati maka pihaknya bakal kembali memanggil Pertamina.
Terkait sanksi apabila tidak menurunkan sesuai yang dijanjikan, dirinya bilang akan didiskusikan sesuai dengan formulasi yang berlaku saat ini.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya meminta perusahaan penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi untuk menurunkan harga jual saat harga minya dunia mengalami penurunan.
Saat ini pergerakan harga minyak dunia mengalami penurunan. Mengutip data Bloomberg WTI Crude Oil untuk kontrak Januari 2019 dihargai USD54,44 per barel. Sementara Brent Crude (ICE) untuk kontrak Januari 2019 sebesar USD63,66 per barel.
"Kalau harga minyak turun, harus turun dong (harga BBM)," kata Djoko, Rabu, 21 November lalu.
Sementara itu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan naik turunnya harga Pertamax Cs merupakan keputusan bisnis (business decision) bagi Pertamina yang diambil dengan mempertimbangkan banyak perhitungan. Namun yang pasti keputusan tersebut diambil di saat yang tepat.
"Kita akan mengambil keputusan di saat yang tepat," kata Nicke, Senin, 3 Desember lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News