Ilustrasi. Foto : MI/RAMDANI.
Ilustrasi. Foto : MI/RAMDANI.

Produksi Perdana Minyak Lapangan Salawati, Pertamina Hemat Pengeluaran

Suci Sedya Utami • 23 September 2019 15:41
Sorong: PT Pertamina (Persero) meresmikan lifting atau produksi siap jual perdana oil mix atau minyak campuran yang berasal dari Lapangan Salawati yang dioperasikan oleh Pertamina EP Asset 4 Papua Field, menuju kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VII Kasim, Sorong, Papua Barat.
 
Dalam proses lifting ini, sebanyak 3.700 barel minyak ditransfer dengan menggunakan Oil Barge Sungai Mentaya (OBSM) dari Kanal Salawati, menuju jetty II Pertamina RU VII Kasim.
 
Kegiatan ini diresmikan secara seremonial yang dihadiri oleh Papua Field Manager Abdul Rachman Para Buana, dan Pejabat sementara (Pjs) General Manager Pertamina RU VII Kasim Nahor Panglamba. Serta perwakilan dari Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Papua Maluku Abdul Latif.

Abdul Rachman berharap kegiatan lifting bisa memberikan banyak keuntungan baik bagi Pertamina EP Asset 4 Papua Field dan Pertamina RU VII. Hal senada juga disampaikan oleh Nahor Panglamba.
 
"Semoga kegiatan lifting ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk sinergi antar anak perusahaan dan unit bisnis sehingga Pertamina dapat semakin maju,” ujar Nahor dalam keterangan resmi, Senin, 23 September 2019.
 
Sementara itu, General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto mengatakan lapangan produksi Salawati memiliki peran yang besar dalam produksi minyak  Pertamina EP Asset 4 Papua Field. Saat ini, produksi minyak di Papua Field mencapai angka 1.100 barel minyak perhari. Dari produksi tersebut Lapangan Salawati menyumbangkan berkisar 330-360 barel minyak per harinya.
 
“Proses lifting di Lapangan produksi Salawati Pertamina EP Asset 4 Papua Field dilakukan setiap sepuluh hari sekali dan memerlukan waktu waktu sekitar 10 jam,” ujar Agus.
 
Lifting kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak lapangan produksi Salawati dialih kelola oleh Pertamina EP Asset 4 Papua Field pada 2015. Sebelumnya, minyak yang diproduksikan di lapangan Salawati ditransfer menggunakan oil barge menuju Kasim Marine Terminal (KMT) yang kemudian dicampurkan dengan minyak produksi  Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya yang berada wilayah Salawati, untuk kemudian ditransfer ke Pertamina RUVII.
 
"Kini, dengan dilakukannya lifting minyak dari Salawati secara langsung ke Pertamina RU VII Kasim, Pertamina EP Asset 4 Papua Field dapat menghemat pengeluaran yang diakibatkan biaya pemanfaatan tangki di KMT sekitar Rp300 juta. Selain itu, proses ini juga meminimalisir losses minyak akibat tercampurnya minyak milik Pertamina EP Asset 4 dengan minyak-minyak dari produksi KKKS lain,” ujar Agus.
 
Agus menambahkan lifting melalui RU Kasim mampu memberikan tambahan milestone efisiensi bagi Pertamina EP Papua Field sebesar USD2 per barel berupa handling fee salawati crude.
 
"Dari kegiatan tersebut dalam satu bulan tercipta cost saving USD20 ribu, yang berarti dalam satu tahun USD240 ribu. Ini merupakan penghematan yang signifikan bagi prinsip cost effectiveness dalam menjalankan keseluruhan tahapan operasi", jelas Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan