"Bilateral baik hubungan ekonomoi, sosial dan lainnya. Namun hubungan ekonomi kita masih rendah, kita berusaha tingkatkan," ujar JK dalam konferensi pers pertemuan bilateral di Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015).
Sementara itu, Presiden Afsel Jacob Zuma mengungkapkan, kesepakatan yang dilakukan adalah kerja sama terkait bidang energi, termasuk di dalamnya soal kilang minyak dan energi listrik. Menurut Zuma, negaranya saat ini sedang membutuhkan energi baru untuk pembangkit listrik.
"Ini ada banyak kesempatan bagi kita. Indonesia memiliki banyak batubara yang bisa kita gunakan sebagai diversifikasi energi listrik di negara kita," papar dia.
Meski begitu, Zuma tak menyebut secara spesifik kerjasama diversifikasi energi listrik untuk Afrika Selatan tersebut. Namun, dia tak memungkiri jika kerja sama ini nantinya juga akan terjalin dalam kesepakatan untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).
"Apakah nanti itu (kerja sama) untuk bangun smelter atau apa pun. Namun kami menyambut baik kerja sama dan kesepakatan dalam meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara," pungkas Zuma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News