"Tahun 2022 ini 96 sumur untuk sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi," kata Agus dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Tancap Gas Menjemput Investor Migas', Minggu, 17 Oktober 2021.
Pada 2021, kata Agus, pengeboran sumur ditargetkan sejumlah 73 sumur pengembangan dan dua sumur eksplorasi. Menurut Agus, pengeboran puluhan sumur itu sebagai komitmen yang ditunjukkan oleh PHM untuk berkontribusi terhadap potensi cadangan migas.
"Mahakam akan membuktikan saja dengan program kerja yang akan lebih konsisten dan kami membuktikan di 2022," ujar Agus.
Agus mengatakan enam insentif yang dikeluarkan pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi di sektor hulu migas diyakini akan berdampak positif pada kinerja perseroan. Namun, dia tak memungkiri bahwa dibutuhkan insentif lain.
"Kalau bicara kurang, kurang terus kan. Cuma kalau bicara disini produksi saja belum keliatan increase tapi sudah minta insentif, seperti itu," ucap Agus.
Baca: SKK Migas Kejar 3 Insentif untuk Menggairahkan Investasi Migas
Enam insentif tersebut berupa penundaan pencadangan biaya kegiatan pascaoperasi dan penundaan atau penghapusan bebas pajak pertambahan nilai (PPN) atas LNG. Kemudian, penghapusan biaya sewa barang milik negara hulu migas dan penundaan atau pengurangan hingga 100 persen pajak tidak langsung.
Selanjutnya, memberikan insentif hulu migas di antaranya depresiasi dipercepat. Lalu, gas bisa dijual dengan harga market untuk semua skema di atas take or pay.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News