Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) M Fanshurullah mengatakan pencapaian titik tersebut pun sudah lebih cepat dari target. Ia bilang 170 titik berhasil dicapai sejak Oktober 2019. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 2019 sebanyak 57 titik lokasi, 2018 74 titik lokasi dan 2019 sebanyak 39 titik lokasi.
"BBM satu harga 170 lokasi lebih cepat dari target di Desember," kata Ifan di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Januari 2020.
Apabila dirinci, titik tersebut di antaranya 31 di Sumatera dengan harga sebelumnya sebesar Rp8.000-Rp9.000 per liter, 42 di Kalimantan dengan harga sebelumnya Rp8.000-Rp40.000 per liter, 17 lokasi di Sulawesi dengan harga sebelumnya Rp85.000-Rp25.000.
Kemudian tiga lokasi di Jawa dengan harga sebelumnya Rp8.000-Rp10.000 per liter, dua lokasi di Bali dengan harga sebelumnya Rp8.000-Rp10.000 per liter, 25 lokasi NTB dan NTT dengan harga sebelumnya Rp8.000-Rp9.000 per liter, serta 50 lokasi di Maluku dan Papua dengan harga sebelumnya Rp12.000-Rp100.000 per liter.
Di 2020, pemerintah menargetkan ada tambahan 83 titik lokasi tersebar antara lain 10 di Sumatera, 15 di Kalimantan, 10 di Sulawesi, 17 di NTB dan NTT, serta 31 di Maluku dan Papua.
"Paling banyak 37 persen di Maluku-Papua. Ini komitmen presiden untuk memperhatikan wilayah tersebut," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News