Ilustrasi Toyota Prius PHEV menggunakan teknologi kombinasi mesin berbahan bakar bensin dan motor listrik. FOTO: dok Toyota.
Ilustrasi Toyota Prius PHEV menggunakan teknologi kombinasi mesin berbahan bakar bensin dan motor listrik. FOTO: dok Toyota.

Gaikindo Minta Mobil Listriknya Dibuat di Dalam Negeri

Suci Sedya Utami • 04 September 2019 11:18
Jakarta: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) meminta agar pembuatan mobil listrik dilakukan di dalam negeri bukan hanya sekadar dirakit.
 
"Gaikindo punya satu keinginan bahwa mobilnya harus di buat di Indonesia. Bukan hanya dirakit, tapi juga dibuat di Indonesia. Kita takutnya kalau justru mobilnya dibuat di luar negeri dan kita impor," kata Ketua Umum Gaikindo Yohanes Nangoi di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.
 
Yohanes mengatakan pemerintah mengatakan mengenai rencana untuk mempersiapkan salah satu komponen mobil listrik yang utama yakni baterai bisa dibuat di Indonesia dengan menggunakan teknologi yang terbaik. Indonesia akan memiliki pabrik baterai lithium terbesar nantinya untuk mendukung industri mobil listrik.

Selain itu, limbah baterai tersebut nantinya bisa didaur ulang agar bisa dipergunakan kembali. Hal tersebut disambut positif oleh Gaikindo.
 
"Baterai itu kan diolah lagi, nah diolah itu bisa dipecah lagi dan bisa di-reuse lagi sebagian, itu yang paling positif. Tapi memang teknologinya enggak gampang. Sekarang pmerintah sedang koordinasi soal itu dan sudah ada indikasi ke arah sana dan sudah jalan," jelas dia.
 
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
 
Terbitnya aturan anyar tersebut mendukung kebijakan pemerintah sebelumnnya yakni Perpres nomor 22 tahun 2017 tentang rencana umum energi nasional yang salah satunya mengamanatkan untuk mengembangkan kendaraan berteknologi listrik sebanyak 2.200 unit mobil listrik dan 711 ribu unit mobil hybrid, serta 2,1 juta unit sepeda motor listrik pada 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan