"Komitmen dan kesungguhan PLN untuk melistriki seluruh wilayah Jawa Timur selaras dengan target pemprov yang menargetkan 2021 seluruh penduduk Jawa Timur dapat menikmati aliran listrik baik di daratan maupun kepulauan," kata Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim A Rasyid Naja, seperti dikutip dari Antara, di Surabaya, Jumat, 27 September 2019.
Selama ini masyarakat Masalembu telah mendapatkan sumber aliran listrik dari PLTD berkapasitas 500 kW yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, Koperlindo. Namun tidak semua, dan tercatat jumlah pelanggan yang dikelola PLTD mencapai 656 pelanggan dengan panjang Jaringan Tegangan Menengah 1.735 kms, dan Jaringan Tegangan Rendah 4.450 kms.
"Oleh karena itu, kami menjanjikan Kepulauan Maselembu dapat dialiri listrik semua pada 2020, dengan menyepakati dibangunnya PLTS Komunal dengan baterai (Off Grid) berkapasitas 300 kWp. Alasan pemilihan pembangkit listrik tenaga surya ialah besarnya potensi energi matahari di pulau tersebut," katanya.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Timur mengklaim elektrifikasi Jawa Timur khususnya di Madura mencapai 98 persen. Namun masyarakat Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep membantah, sebab tidak semua merasakan listrik.
Ketua Asosiasi Masyarakat Masalembu Peduli Listrik Ahmad Juhari mengatakan di Maselembu listrik masih belum maksimal, dan hanya mampu menyala selama enam jam mulai pukul 17.30 hingga 23.30 WIB. "Pasokan listrik hanya cukup untuk menyala selama enam jam, setelah itu ya gelap lagi," ujar Juhari.
Oleh karena itu, dia mendukung penuh upaya PLN yang memfasilitasi dan membantu proses survei, sosialisasi, pengadaan lahan, perizinan hingga tahap pembangunan PLTS sebagai komitmen untuk melistriki seluruh wilayah Madura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News