"Kita istilahnya kalau bicara masalah kebutuhan BBM tidak satu sumber. Hanya memang sumber terbesar dari Pertamina. Dan saya melihat Pertamina saat ini sangat kompetitif dan efisien. Sehingga ke depan kita buka diri untuk sinergi yang lebih jauh," kata Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir, usai Penandatanganan Aliansi Strategis dengan PT Pertamina, di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Ia menjelaskan, proses tender dimenangkan oleh Pertamina dengan nominal Rp7 triliun untuk memasok 550 ribu kiloliter (kl) selama satu tahun. "Dan saat ini yang proses tender dimenangkan oleh Pertamina ada 550," ujar dia.
Selain itu, dalam penandatanganan aliansi strategis juga terdapat kerja sama pemanfaatan tangki penyimpanan (storage) bahan bakar minyak milik Adaro, Garibaldi menjelaskan, Adaro memiliki terminal yang saat ini dipakai untuk fasilitas penampungan batu bara dan blending batu bara.
"Tapi di situ juga ada storage fuel untuk kita. Nah ini Pertamina melihat ada kesempatan untuk bisa sinergi dengan kita dengan Pertamina dan Pelindo untuk bisa sinergi," tutur dia.
Lebih lanjut, menurut Garibaldi, yang dilakukan ini merupakan awal dan bukan hanya cuma sekadar penekanan. Karena menurutnya fuel supply ini memang sudah disuplai oleh Pertamina.
"Awalnya fuel supply, namun ke depan kita akan lebih bersinergi dengan memanfaatkan storage yang idle. Dan juga tidak menutup kemungkinan utnuk kembangkan logistik yang lain," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News