"Saya akan bicara mengenai keputusan pemerintah mengurangi subsidi BBM, yang membuat banyak masyarakat bicarakan ini. Banyak yang tidak tahu kita sudah krisis dengan subsidi BBM," terang Bambang, pada acara Indonesia Economic Forum bertema The Rise of the Consumer Class Indonesia 2015, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014).
Menurutnya, dengan kebijakan ini bisa menangkal krisis ekonomi global terutama dari kebijakan Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan tingkat suku bunga acuan (fed fund rate) dalam waktu yang lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Dirinya menyatakan dengan keberanian pemerintah mengambil kebijakan ini akan banyak keuntungan yang diraih, seperti membantu menjaga anggaran dan memperbaiki ruang fiskal dan current account deficit (CAD) sehingga akan lebih baik.
"Spending untuk sektor produktif pemerintah akan menyimpan untuk membangun infrastuktur khususnya basic infrastruktur. Terutama di sektor pertanian, sektor maritim, sektor energi. Lalu dana perlindungan sosial termasuk kesehatan dan pendidikan. Kita juga akan menyisihkan untuk dana desa," jelas dia.
"Yang terpenting adalah memperbaiki sisi fiskal, budget dan CAD pada masa depan," sambungnya.
Ekonom UI ini menambahkan, langkah ini pada dasarnya diambil agar pemerintah lebih mudah mengurangi impor BBM dan mengurangi konsumsi BBM subsidi yang selama ini salah sasaran.
"Ini akan mengurangi impor untuk waktu lama. Dan kenaikan di November akan mengurangi dampak inflasi. Selain itu, harga yang naik Rp2.000 per liter, sehingga harganya jadi lebih manageable dan membuat masyarakat beralih ke BBM nonsubsidi," tukasnya.
Dalam acara ini dihadiri beberapa mantan menteri, yakni mantan Menteri BUMN Tanri Abeng, mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dan beberapa pemimpin perusahaan dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id