Direktur Utama PLN Persero Sofyan Basyir mengungkapkan ditundanya pencabutan subsidi listrik 900 VA menyebabkan terganggunya proyek 35 ribu mw. Hal itu dikatakannya sesaat sebelum rapat dengan Komisi VI DPR-RI. Ia juga mengatakan akan mebicarakannya dengan Komisi VI.
"Ini mau dibicarakan (dampak pencabutan subsidi 900 VA ditunda). Makannya nanti kita bicarakan dulu," kata Sofyan di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Meskipun, diakuinya keuangan PLN masih cukup untuk menutup kekurangan subsdi. PLN tetap akan berusaha agar subsidi diberikan melalui anggaran berjalan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Mantan Direktur BRI ini juga mengungkapkan, masih bisa meminjam pada perbankan lokal sejumlah Rp22 triliun.
"Iya, tapi kan nanti ada pinjaman. Dari perbankan lokal Rp22 triliun," ucap Sofyan.
Sebelumnya, Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto menuturkan, keuangan PLN masih terjaga. Penyaluran subsidi sampai saat ini masih menggunakan anggaran subsidi tahun berjalan Rp38,39 triliun. Kalaupun terjadi kekurangan, BUMN listrik ini akan melakukan efisiensi-efisiensi supaya likuitas tetap terjaga.
"Sampaihari ini kita masih menggunakan subsidi tahun yang sudah berjalan. Sudah diputuskan seperti itu, kita jalan saja. Artinya apa, kami harus melakukan efisiensi-efisinesi bagaimana supaya likuitas kami terjaga," jelas Sarwono.
Sarwono mengungkapkan, salah satu efisiensi yang dilakukan adalah efisiensi energi. Seperti tahun lalu, PLN mencatat efisiensi yang dilakukan hampir sekitar Rp42 triliun. Setidaknya kalau terjadi gangguan keuangan, PLN akan melakukan efisiensi lagi meskipun total efisiensi tidak mungkin sebesar tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News