Sekretaris Jenderal KEN Muhammad Sani mengatakan potensi kandungan gas Natuna sangat besar sekali tapi sayangnya selama ini belum tersentuh. Potensinya bisa mencapai lima kali lipat jika dibandingkan dengan potensi gas di lapangan Abadi blok Masela.
"Kenapa Natuna penting? Karena kita tahu Masela hanya 10,7 tcf dan Natuna 46 tcf. Atau empat sampai lima kali kandungan di Masela," kata Sani, dalam diskusi di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Menurutnya, potensi sangat sayang sekali bila tidak dikelola. Sampai saat ini saja yang menjadi permasalahan adalah belum adanya kegiatan pengembangan lapangan tersebut. Selain itu, lanjut Sani, belum ada perencanaan terintegrasi baik dari pemerintah maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
"Belum ada perencanaan yang terintegrasi. Butuh peran aktif pemerintah dalam mengatur skema hulu dan hilir," ucap dia.
Sani juga menyebutkan, untuk 1 tcf bisa melistriki 1 juta rumah tangga. Jadi bisa dibayangkan berapa besar potensi di lapangan Natuna tersebut. Sani juga menjelaskan, pengembangan lapangan Natuna itu seharusnya terintegrasi dengan industri disekitarnya.
"Dukungan kawasan ini tidak akan berkembang kalau tidak integrated. Harus ada masterplan, pengembangannya pun harus fokus akan dipusatkan di mana, pipanya siapa yang bangun, gasnya ke mana," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News