Direktur Pembinaan Hulu, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengungkapkan, tanah itu akan membangun konektivitas logistik dan diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat sekitarnya.
"(Tanah 40 ha) itu digunakan untuk logistik shore base yang sifatnya untuk semua pembangunan apapun. Pelabuhannya disitu untuk pembangunan pengembangan daerah setempat," kata Djoko dalam konferensi pers dikantor Direktorat Jenderal Migas, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Namun, saat ditanyai apakah fasilitas pengembangan blok yang berada di Laut Arafura Maluku tersebut dilakukan dengan sistem onshore, Djoko menampiknya. Ia menegaskan, saat ini Pemerintah bukan mempermasalahkan isu Onshore Liquefied Natural Gas (LNG) atau Floating LNG. Dia hanya menuturkan pemilihan sistem fasilitas pengembangan tersebut akan dibahas saat sidang terbatas kabinet.
"Kita isunya ini bukan Onshore LNG atau Floating LNG, kita semua menyiapkan, Ya kita tunggu sidang terbatas kbinet," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News