General Manager PGE Unit Kamojang Wawan Darmawan mengatakan uap yang akan dialokasikan untuk pembangkit yang dibangun BPPT berasal dari sumur panas bumi yang dikelola oleh PGE di Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Wawan, uap tersebut sebenarnya bukan uap yang terbuang karena PGE menyediakan pasokan uap demi mendukung program BPPT dalam penelitian energi listrik dari energi terbarukan.
"Nanti akan ada semacam titik serah di salah satu tempat seperti yang kami lakukan dengan pihak PT Indonesia Power (anak usaha PLN). Bedanya, kami tidak menjual uap. Ini sebagai satu studi penerapan teknologi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit skala kecil," ujar Wawan, dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (20/2/2016).
Menurut dia, pembangkit yang dibangun BPPT masih di dalam wilayah kerja pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Kamojang. BPPT nantinya mengoperasikan pembangkit tersebut.
"Karena kapasitasnya masih terbatas dan masih terus dilakukan uji coba, belum ada pembicaraan dengan penjualan listriknya," ujar dia.
BPPT dijadwalkan melakukan uji coba pembangkit tersebut pada Mei 2016. BPPT mendesain rancang bangun pembangkit. Sedangkan pembuatan komponen dilakukan PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Barata Indonesia, dan PT Pindad.
Lapangan panas bumi Kamojang dikelola Pertamina sejak 1983 merupakan yang terbaik di dunia lantaran uap yang dikeluarkan sangat kering (very dry) dan kelembabannya sangat rendah. Kondisi uap yang sangat kering dan kelembabannya sangat rendah tersebut memungkinkan uap untuk langsung masuk ke turbin dan tidak perlu chemical treatment demi mendapatkan kualitas uap yang bagus.
Saat ini, PGE Unit Kamojang memiliki dua unit pembangkit yang dikelola sendiri dengan total kapasitas, yaitu Unit 4 sebesar 60 MW dan Unit 5 sebesar 35 mw. Tiga unit lagi, yaitu unit 1, 2, dan 3 dikelola oleh PT Indonesia Power. Total pembangit di wilayah kerja panas bumi Kamojang mencapai 235 megawatt.
Vice President Operation and Engineering PGE, Eko Agung Bramantyo, menambahkan selain di Kamojang, BPPT juga menjalin kerja sama dengan PGE di Unit Lahendong, Sulawesi Utara. Kerja sama tersebut menggunakan binary system 0,5 megawatt.
Dalam metode ini yang digunakan adalah brine (air panas) untuk memanaskan fluida kerja yang akan memutar turbin binary. Brine kemudian diinjeksikan kembali ke dalam bumi sesuai operasional yang ada di Lahendong saat ini. "Karena penelitian, tidak ada jual beli dalam kerja sama ini," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News