Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, apabila memang benar tujuan penghapusan premium untuk meminimalisir pencermaran udara, artinya diarahkan untuk menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG). Maka, perusahaan pelat merah ini harus menyiapkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang cukup di DKI Jakarta.
"Kita harus gali dulu apa yang menjadi aspirasi pak gubernur. Kalau pun nanti diarahkan konversi ke BBG, Pertamina harus lebih siap membangun SPBG. Kalau tahun ini kita bangun 18 SPBG, berarti tahun depan harus lebih banyak dan dipercepat," jelas Wianda, saat pertemuan dengan wartawan di restoran kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016).
Selain SPBG, tutur Wianda, yang sudah pasti adalah mempersiapkan konverter kit untuk mobil. Namun, untuk persiapan konverter kit ini, bukan merupakan tanggung jawab perusahaan. Konverter kit penugasan langsung dari Kementerian Perindustrian.
"Dan kita juga harus pikirkan konverter kitnya. Itu memang penugasannya dari perindustrian," ucap dia.
Untuk itu, Wianda menambahkan, perlu diskusi lebih rinci terkait dengan rencana ini. Jadi pihak pemerintah pusat, Pertamina, dan pemerintah provinsi duduk bersama untuk diskusi yang lebih jauh.
"Sepertinya memang butuh waktu untuk diskusi lebih jauh, nanti kita akan duduk sama sama bareng Pemprov. Yang penting buat kami standar pelayanan kami tidak berkurang," ujar dia.
Sebelumnya, dari pihak pemerintah pusat melauli Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, IGN Wiratmaja Puja mengatakan akan lebih berkoordinasi kepada Kementerian Perindustrian untuk membuatkan mobil yang dapat menggunakan BBG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News