Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot mengatakan, Indonesia memiliki program kelistrikan yang akan terus dilakukan. Program ini bisa menjadi wadah pengusaha untuk menyuplai batu bara.
"Ini peluang kita bagaimana memnuhi kebutuhan dalam negeri. Kita punya program 35 ribu mw. Ini program akan dilakukan selanjutnya pada 2019 harus ada program 35 ribu MW lagi," kata Bambang, dalam sebuah diskusi tambang di Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya, Jakarta, Kamis (16/3/2016).
Bambang menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang energi, Indonesia memerlukan daya listrik sekitar 115 ribu mw hingga 2025 untuk menopang kelistrikan nasional. Itu artinya, secara tidak langsung batu bara bisa menjadi tulang punggung kebutuhan energi.
"Undang-Undang energi kita harus punya 115 ribu mw pada 2025, ini artinya apa? Batu bara menjadi fungsi dari pada kebutuhan energi," ucap Bambang.
Hal senada juga diungkapkan Deputi Eksekutif Director APBI-ICMA, Hendra Sinadia. Dia mengatakan, saat ini pemerintah sedang gencar mengurangi energi fosil sebagai sumber energi. Menurutnya, dengan ada program kelistrikan ini, bisa menjadi prospek jangka pendek pengusaha batu bara.
"Program kelistrikan 35 ribu mw ini bisa survive dalam jangka panjang dan pendek. Kontribusi batu bara 20 ribu. Itu akan ada peningkatan pasokan batu bara dalam beberapa waktu terakhir ini," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News