General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat Yohanes Sukrislismono, menjelaskan pendirian SPLU didasarkan aktivitas masyarakat yang terus bergerak dan membutuhkan pasokan listrik cukup banyak untuk barang-barang miliknya.
"Ke depan kami juga melihat bahwa kebutuhan listrik bukan hanya saja untuk gadget dan laptop, akan tetapi juga kendaraan listrik yang akan mulai masuk ke Papua," ujarnya, di Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Jumat 27 Oktober 2017.
"Oleh kerena itu kami mencoba membuka pasar ini, atau membuka kesempatan untuk masyarakat yang mobile tersebut untuk mendapatkan akses listrik di mana saja dengan mudah," sambung dia.
Ia menuturkan pendirian SPLU tersebut juga untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat yang kini hampir pasti membutuhkan listrik.
"Para pedagang kaki lima yang selama ini bingung mencari listrik pada saat berada di luar rumah, dengan adanya SPLU ini diharapkan bisa menjawab semua kebutuhan tersebut," tambah dia.
Adapun cara untuk menggunakan SPLU tersebut adalah cukup dengan memasukkan nomor kode yang telah tersedia di mesin untuk membeli token (setrum listrik). PLN menyediakan token mulai dari pecahan Rp5 ribu yang diharapkan bisa dipakai untuk kebutuhan tersebut.
"Satu SPLU ini bisa digunakan untuk enam colokan listrik. Dengan jumlah itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik terutama pada saat adanya event di Taman Imbi ini. Kami juga mengimbau untuk masyarakat agar bisa menggunakan dan menjaga fasilitas yang ada ini," ujar Yohanes.
Ke depan PLN sudah merencanakan untuk mendirikan enam unit SPLU yang nantinya akan diletakkan di semua fasilitas umum, di antaranya di Jayapura dua unit, Abepura dua unit dan Kabupaten Jayapura sebanyak dua unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id