Holding BUMN Tambang meliputi PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), dan PT Inalum (Persero). Wianda menyebut, keempat perusahaan itu menunjukkan konsolidasi yang kuat dalam membentuk Holding BUMN Tambang.
"Sektor pertambangan terlihat lebih siap. Sisi konten mereka sudah mapping, padahal mereka empat BUMN lho. Sosialisasi juga sudah dilakukan pada pekerja internal, ini menunjukkan stakeholder utama sudah siap," kata Wianda, ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
Konsolidasi Holding BUMN Tambang, menurut Wianda, mereka saling mendukung satu sama lain. Dia berharap sosialisasi internal di sektor lainnya bisa meniru langkah Holding BUMN Tambang.
Walaupun proses Holding BUMN lain lambat, sambung Wianda, tapi semua masih terus berjalan. Wianda pun optimistis, ada satu holding BUMN yang bisa terbentuk hingga akhir 2016.
Satu holding BUMN akan terbentuk dari usaha pemerintah yang sedang merampungkan holding enam sektor BUMN, terdiri dari perbankan, energi, pertambangan, pangan, perumahan, dan kontruksi jalan tol.
"Kami rapat rutin, masing-masing sektoral ini sudah paham dengan isu sharing publik. Memang banyak BUMN mungkin belum nyaman menyampaikan ini karena masing-masing masih menunggu PP. Walaupun begitu persiapan tetap terus dijalankan," tutup Wianda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News