Ilustrasi timah. (FOTO: Reuters)
Ilustrasi timah. (FOTO: Reuters)

Jika RBT Tutup, Pasokan Timah Dunia Bakal Minus 10.000 MT

Nico Alpiandy • 25 Februari 2016 13:54
medcom.id, Pangkalpinang: Kabar akan ditutupnya operasi tambang Refined Bangka Tin (RBT)  dinilai bakal berdampak pada ekspor timah dari Bangka Belitung (Babel) dan harga timah dunia.
 
"Tentunya berdampak, karena RBT kan smelter paling besar," ujar Direktur Utama Bursa Komiditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) Megain Wijaya, di Bangka Tengah, seperti diberitakan Kamis (25/2/2016).
 
Megain mengungkapkan, RBT mampu memproduksi 10.000 metrik ton (MT) per tahun, dengan ditutupnya RBT tentu dunia akan kekurangan 10.000 metrik ton per tahun. Oleh karena itu, menurutnya dengan turunnya harga tersebut akan mengurangi jumlah pasokan timah dunia setiap tahunnya.

"Ini pasti bertambah. RBT itu setiap tahunnya minimum menyuplai 10.000 MT dan tiba-tiba itu harus kita iris dari equicent-nya jadi dampaknya dunia akan kekurangan 10.000 MT," jelasnya.
 
Dia berharap, jika memang benar RBT akan menutup operasinya, akan ada peningkatan dari smelter lain untuk memperoduksi ataupun memperluas cakupan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP).
 
"Kalau dari kita hanya operator untuk menyediakan jasa transaksi antara buyer dan seller. Nah kalau misalnya ada kejadian seperti ini dan kita berharap dari smelter lain kan yang mungkin bisa meningkatkan IUP atau bagaimana karena ini purely commercial," ungkapnya.
 
Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI), Jabin, membenarkan rencana penutupan RBT ini akan memengaruhi pertimahan dunia, mengingat RBT merupakan salah satu penyuplai timah terbesar dari Babel.
 
"Tapi yang jelas ini berpengaruh, cuma kan kita belum tahu, ini kan masih isu," sebutnya.
 
Saat disinggung terkait penutupan RBT hanya merupakan isu untuk menaikkan harga timah yang melemah akhir-akhir ini, Jabin menampiknya dan hanya menjawab dengan senyuman dan tidak berkomentar.
 
"Itu sepertinya tidak bisa saya jawab, saya sangat menghormati grupnya. Saya kira itu tidak mungkin karena itu bad image, itu pendapat saya," pungkasnya.
 
Ditemui terpisah, Gubernur Babel, Rustam Effendi mengaku belum mengetahui rencana penutupan RBT ini. Menurut dia baru mengetahui hal tersebut dari pemberitaan media massa.
 
Pihaknya pun belum menerima surat pemberhentian pertambangan dari pihak yang bersangkutan. "Saya baru dengar itu dari media massa, dan saya belum bisa komentar karena ini juga belum ada surat resminya ke kita," ujarnya singkat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan