Ia menjelaskan, 40 tahun lalu Indonesia tidak memiliki ahli pertambangan dan peraturan kebijakan yang kuat terkait pertambangan. Hal tersebut menuai permasalahan tersendiri karena sekarang ini banyak terjadi polemik di sektor energi.
"40 tahun yang lalu kami tidak memiliki ahli pertambangan dan peraturan. Jadi saya mengatakan kita memiliki pekerjaan rumah besar. Sekarang kita mendapatkan banyak keributan itu," kata Sudirman, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Oleh karena itu, ia mengungkapkan salah satu upaya yang sedang diusahakan pemerintah adalah tercapainya ketahan energi nasional pada 2019 dengan memaksimalkan Energi Baru Terbarukan (EBT). "Ketahanan nasional energi pada 2019, dengan memaksimalkan EBT, meminimalkan bahan bakar. 23 Persen terbarukan," jelas dia.
Selain itu, lanjut Sudirman, juga mencanangkan pengadaan gas rumah tangga dan memenuhi kebutuhan minyak dan gas untuk wilayah timur Tanah Air. "Sebagai tindak lanjut, kami mempromosikan penggunaan gas untuk rumah tangga dan minyak dan gas untuk bagian timur RI terutama untuk infrastruktur," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News