"Petral bukan masalah besar, karena kita harus membenahi banyak masalah di sektor migas," kata Sudirman dalam acara penandatanganan Product Sharing Contract (PSC) dan pengumuman lelang wilayah kerja 2015 dalam acara The 39th Indonesia Petroleum Association Convention & Expo, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Dia menuturkan masalah sektor migas itu diantaranya mulai dari soal cadangan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga penambahan infrastruktur storage BBM (kilang).
"Mulai dari cadangan BBM yang hanya cukup 18 hari, kita harus tambah banyak storage BBM, sekian puluh tahun kita tidak bangun kilang, cadangan minyak kita hanya tersisa 12 tahun lagi karena kita tidak mendorong eksplorasi. Serta masih banyak masalah lainnya yang harus dibehani di sektor ini," cetus dia.
Pembubaran Petral ini, menurutnya merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo sehingga dirinya berani membubarkan Petral. "Saya berani bubarkan Petral karena Presiden mempunyai direct (arahan) yang jelas dari Presiden," ungkap dia.
Hingga saat ini, menurut Sudirman, pihaknya masih mengaudit investigasi Petral. "Kita tunggu hasil audit investigasi Petral selama enam bulan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News