Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menjelaskan dengan adanya integrasi dan berada dalam satu holding maka kedua perusahaan dapat memperluas pasar dengan optimalisasi pasokan. Saat ini, kondisi pasokan gas mencapai 1.000 hingga 1.200 MMSCFD.
"Pada 2025 diharapkan bisa meningkat menjadi 1.400 MMSCFD," ujar Jobi, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin, 21 Mei 2018. Selain itu, dengan intergrasi tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan sekitar USD500 juta hingga USD1 miliar per tahun.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Gigih Prakoso menambahkan, untuk mencapai target dimaksud maka perlu keberadaan infrastruktur yang memadai. Karenanya, dari 2016 hingga 2030 infrastruktur gas terus dikembangkan di seluruh wilayah di Indonesia.
"Untuk kawasan barat Indonesia orientasinya membangun pipa dari Sumatera ke Jawa. Sedangkan timur ada suplai poin, memakai Floating Storage Regasification Unit (FSRU) berupa Liqued Natural Gas (LNG)," tukasnya.
Ia mengharapkan infrastruktur tersebut akan dibangun sub holding gas dan dengan adanya intergrasi ini memicu optimalisasi infrastruktur gas secara nasional. Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan, intergrasi dapat menopang investasi yang lebih besar yang dibutuhkan juga dalam menambah pasokan hingga 1.400 MMSCFD.
"Dengan integrasi asetnya bisa dioperasikan secara efisien dengan volume yang lebih besar," tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id