Illustrasi. Foto  : AFP.
Illustrasi. Foto : AFP.

Produksi Minyak Pertamina di Luar Negeri Baru 99.930 BPH

Suci Sedya Utami • 04 September 2019 19:44
Jakarta: PT Pertamina (Persero) menyatakan realisasi produksi minyak dan gas (migas) yang bersumber dari aset di luar negeri sepanjang semester I belum mencapai target.
 
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menyebutkan realisasi produksi minyak baru mencapai 99.930 barel per hari (bph). Sedangkan produksi gas mencapai 261 juta kaki kubik per hari (mmscfd)
 
Dia menjelaskan ketidaktercapaian tersebut karena adanya masalah yang dialami di lapangan minyak Algeria tepatnya di Blok MLN-1. “Karena ada problem kompresor di Aljazair, tapi udah online sekarang, minyak yang 99 ribu bph, gasnya 261 mmscfd,” kata dia ditemui di sela IPA Convention and Exhibition, JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 September 2019.
 
Realisasi produksi minyak tercatat baru 89,22 persen dari target yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar 112 ribu bph. Demikian juga produksi gas tersebut baru 87 persen dari target produksi gas aset luar negeri sebesar 300 mmscfd. Bahkan, realisasi produksi itu masih di bawah realisasi tahun lalu yang sebesar 102 ribu bph untuk minyak dan 299 mmscfd untuk gas.

Sebelumnya, guna mencapai target produksi migas aset luar negeri tahun ini, perseroan merencanakan investasi senilai USD174 juta, naik dari tahun lalu USD110 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk pengeboran 28 sumur dan pelaksanaan kerja ulang di 66 sumur.
 
Selain itu, perseroan juga tengah memulai pengembangan proyek baru di luar negeri. Menurut Dharmawan, Pertamina akan memulai pengembangan cadangan migasnya di Gabon, Afrika. Perseroan baru akan mengerjakan appraisal dari potensi migas ini. Karenanya, pihaknya belum dapat memastikan berapa besar produksi dan kapan dimulainya produksi dari potensi ini.
 
“Ini proyek baru minyak. Harapannya dari Gabon kita bisa menambah volume minyak kita untuk dibawa ke Indonesia,” tutur dia.
 
Kemudian, dia bilang, Pertamina tengah merencanakan ekspansi aset di Aljazair. Pertamina dan Sonatrach, BUMN migas asal Aljazair, sedang merencanakan tiga proyek pengembangan sekaligus. Pertama, keduanya akan berupaya meningkatkan produksi migas di aset eksisting, yakni MLN-1, melalui Proyek Phase-4.
 
Kedua, Pertamina dan Sonatrach akan menggarap Proyek F1D. Melalui proyek ini, keduanya berupaya untuk melakukan pengeboran di lapisan pasir yang ada di aset eksisting. Pengeboran ini membutuhkan teknologi fracking yang lebih maju mengingat lapisannya lebih rapat.
 
“Ketiga, ML-2 expansion project. Tetapi kami masih harus bersaing sama orang lain, kami bid [ikut lelang]. Masih proses bid dan mencuri hatinya Sonatrach,” ujar Dharmawan.
 
Produksi minyak dari aset luar negeri ini dibawa untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meski demikian, diakuinya, hanya sebagian minyak yang dihasilkan dari aset luar negeri yang dibawa ke Indonesia. 
 
Pasalnya, tidak semua minyak yang diproduksikan sesuai dengan spesifikasi kilang dalam negeri. Selain itu, sebagian minyak juga bukan merupakan jatah (entitlement) perseroan. Sementara produksi gas, sebagian dijual dan sisanya diinjeksikan ke dalam sumur untuk menjaga tekanan sumur.
 
“Yang bisa dibawa karena entitlement Pertamina dan minyaknya cocok itu tujuh juta barel, tahun ini diperkirakan sama,” tutur Dharmawan.
 
Saat ini, Pertamina telah memiliki sejumlah blok migas di 12 negara. Di Aljazair, perseroan memiliki saham di Blok Menzel Lejmet North (MLN), El Merk (EMK), dan Ourhoud (OHD). Di Irak, perseroan memegang saham di Lapangan West Qurna 1. Sementara di Malaysia, perseroan memegang kepemilikan saham di Blok K, Blok Kikeh, Blok SNP, Blok SK309 dan Blok SK311.
 
Selanjutnya, pasca akuisisi perusahaan migas Perancis, Maurel&Prom, perseroan memiliki aset migas yang tersebar di Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Kolombia, Kanada, Myanmar, Italia, dan negara lainnya. Namun, aset utamanya yang telah berproduksi yakni di Gabon, Nigeria, dan Tanzania

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan