"Itu RON 88 dihapuskan dua tahun, saya tidak mengerti mau mengubah apanya. Secara teknis, tidak perlu bertahun-tahun, dalam 2-3 bulan selesai," ucap Kardaya di gedung Nusantara V, Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Pengalihan RON 88 yang setara premium dengan RON 92 setara pertamax dinilainya bisa cepat karena Pertamina hanya tinggal mengubah isi tangki yang kemudian dilakukan proses blending.
"Kecuali kalau harus diproduksi semua oleh Pertamina. Tidak hanya dua tahun, sepuluh tahun pun belum tentu selesai," cetusnya.
Sebelumnya, Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah terkait lamanya waktu yang diberikan pemerintah kepada Pertamina untuk persiapan kilang dan tangki dalam negeri. Tim sendiri memberikan rekomendasi kepada Menteri ESDM Sudirman Said agar menghapus RON 88 selama lima bulan, sedangkan pemerintah memberikan waktu selama dua tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News