Ilustrasi gedung Pertamina. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)
Ilustrasi gedung Pertamina. (FOTO: Antara/Andika Wahyu)

Holding Migas Bukan untuk Tutup Piutang Pertamina

Annisa ayu artanti • 18 Januari 2018 10:56
Jakarta: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah pembentukan holding BUMN migas bertujuan untuk menutup piutang PT Pertamina (Persero) kepada pemerintah.
 
Deputi Bidang Energi, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah menjelaskan meskipun hasil dari pembentukan holding adalah menciptakan nilai baru (value creation) dari satu perusahaan namun pembentukan holding itu bukan untuk menutup piutang tersebut.
 
"Itu bukan. Tapi cara kita untuk disiasati walaupun kekurangan cash flow, kita created cari hal-hal yang bisa," kata Edwin di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.

Ia mengatakan, pembentukan holding migas nantinya akan membuat Pertamina dan anak usahanya, PT PGN (Persero) Tbk menjadi lebih besar lagi.
 
"Semuanya membesar. Jadi kan saya bicara size, skill, and scope. Jadi membuat PGN besar dan Pertamina jadi lebih besar," ucap dia.
 
Edwin melanjutkan, skema yang dilakukan untuk pembentukan holding tersebut adalah mengakuisisi perusahaan-perusahaan sejenis. PGN akan mengakuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Hulu Energi akan mengakuisisi PT Saka Energi, anak usaha PGN. Semuanya akan bernaung dengan nama Pertamina.
 
"Semua itu nantinya Pertamina. Tidak dipisah lagi Pertamina di sini, PGN di sini. Semua Pertamina. Cuma Pertamina ini punya bisnis-bisnis yang urus hulu, hilir dan gas," pungkas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan