Berdasarkan laporan dari Badan Energi Internasional atau IEA menyebut, dalam mencapai target netralitas karbon di 2050 akan menggunakan 50 persen dari teknologi CCUS, yang saat ini masih dalam tahap pilot project.
Saat ini di Indonesia, uji coba penerapan CCUS telah dilakukan di beberapa lapangan, seperti di Lapangan Gundih, Sukowati, dan Tangguh. Proyek ini ditargetkan injeksi CO2 ke dalam bumi hingga juta ton.
"Meskipun masih dalam tahap pilot project ini merupakan game changer ke depan untuk mencapai net zero emissions," kata Tenaga Ahli Kepala SKK Migas Luky Agung Yusgiantoro dalam Sharing Session SKK Migas di Hotel Grand Zuri BSD City, Selasa, 19 Juli 2022.
Ia menuturkan, Indonesia dan Malaysia memiliki potensi menampung C02 terbesar di ASEAN. Dalam catatan Kementerian ESDM, kapasitas penampungan CO2 mencapai total 1,5 giga ton CO2 di depleted minyak dan gas reservoir yang diidentifikasi.
"Kita harus bisa mengambil alih hub ada di Indonesia, storage besar dalam C02 itu," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Daya Beli Masyarakat Terjaga di Tengah Proses Transisi Energi |
SKK Migas telah menggandeng perusahaan minyak bumi bermarkas di London, British Petroleum (BP) untuk proyek CCUS dengan teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR)
BP selaku operator di Lapangan Gas Tangguh, Bintuni Papua tengah mengembangkan proyek lapangan train 3.
"Di situ mereka akan mengirimkan CO2 ke offshore dengan membangun pipa di laut, kemudian membangun platform, lalu diinjeksi ke bawah," jelasnya.
Sekarang proyek tersebut sudah masuk dalam tahapan Front End Engineering Design (FEED) dan ditargetkan penyelesaian pekerjaan proyek pada 2026-2027.
Melalui mekanisme EGR dengan menyerap CO2, juga berpotensi meningkatkan cadangan gas menjadi 300 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (bcf) dan 520 miliar kaki kubik atau bcf di 2045.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id