Presiden FSPPB Eko Wahyu Laksmono mengatakan, hari ini ratusan pekerja Pertamina memberikan pernyataan yang ditujukan kepada pemerintah terkait pengelolaan Blok Mahakam pasca berakhirnya Desember 2017.
"Rute dari kantor pusat Pertamina, ke Kementerian ESDM, lalu ke Istana Negara, pesertanya kita data 900 orang ditambah simpatisan," ujar Eko, di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Menurutnya, keputusan pemerintah itu belum cukup karena pengelolaan sepenuhnya kepada Pertamina tersebut belum tertuang jelas dala bentuk suatu keputusan. Adapun lima pernyataan sikap yang akan disampaikan kepada Pemerintah dalam demo yang dilakukan hari ini:
Pertama, segera memformalkan pernyataan pengelolaan wilayah kerja mahakam pasca 2017 ke dalam suatu bentuk surat keputusan, sehingga menjadi produk hukum yang jelas, mengikat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, seharusnya pemerintah dan pertamina telah mengetahui berapa besar aset sesungguhnya di dalam wilayah kerja Blok Mahakam baik dalam bentuk cadangan minyak dan gas maupun aset lainnya.
Ketiga, seharusnya tidak melakukan share down atas saham wilayah kerja Blok Mahakam sebelum proses valuasi.
Keempat, meminta pemerintah untuk memerintahkan Pertamina untuk memastikan kesiapan dalam pengelolaan Blok Mahakam dalam rangka mewujudkan kedaulatan energi nasional dengan menyusun Work Program and Budgeting (WPNB).
Kelima, segera memerintahkan Total dan Inpex bersama-sama dengan Pertamina untuk memanfaatkan waktu yang tersisa sampai Desember 2017 agar menjadi transisi yang efektif. Menyampaikan perntaan sikap kami terkait pengelolaan Blok Mahakam pasca berakhirnya Desember 2017.
"Kita bentuk barangnya saja belum tahu, harus ada valuasi dulu, Mahakam tuh kekayaannya apa saja, baru bisa ditentukan secara bisnis. Ini sudah ditentukan di depan, 30 persen 70 persen ini sih akal-akalan. Dasarnya apa? Kalau benar dilakukan secara bisnis, ya lakukan. Tapi valuasi dulu dong," pungkas dia.
Sebagai informasi, dalam demo ini bukan hanya FSPPB saja melainkan ada Serikat Pekerja PT Perusahaan Listrik Negara, Serikat Pekerja Perusahaan Gas Negara, mahasiswa Universitas Soedirman, mahasiwa Institut Teknolgi Surabaya, himpunan mahasiswa energi Ampera, dan Himpunan Mahsiswa Islam (HMI) Indramayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News