Direktur Utama PHE R. Gunung Sardjono Hadi mengatakan, lapangan Badik dan West Badik diperkirakan akan memproduksi sekitar 1.800 BOPD dan gas 60 MMSCFD yang berasal dari delapan sumur.
"Lapangan Badik dan West Badik diperkirakan dapat memproduksi sekitar 1.800 BOPD dan gas hingga 60 MMSCFD," kata Sardjono seperti dikutip dalam laman Pertamina, Jakarta, Selasa(16/2/2016).
Selain itu, Sardjono menjelaskan, akan ada pembangunan tiga anjungan lepas pantai. Jadi dari titik-titik produksi akan dibangun jalur pipa bawah laut dan pembangunan fasilitas penerima di Pulau Bunyu atau melalui fasilitas onshore processing.
"Nanti dilihat fasilitas apa yang akan dibangun sabil memastikan skenario komersial. Di Bunyu ada KMB (Kilang Metanol Bunyu), tetapi sudah lama tidak dioperasikan itu akan kami cek secara detil dulu," jelas dia.
Sementara itu, General Manager PHE Nunukan, Alfian Husein menambahkan, bila semua aspek engineering dan komersil diselesaikan sesuai dengan timeline, diperkirakan akhir 2016 Final Invesment Decision (FID) akan diputuskan.
Setelah itu, porses EPCI akan memakan waktu dua tahun. Artinya lapangan Bading dan West Badik diperkirakan akan mulai berproduksi pada 2019.
"Rencananya, produksi gas Badik dan West Badik diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Sedangkan untuk minyaknya, akan dikelola Pertamina untuk dikapalkan bersama minyak Pertamina EP Bunyu dan Pertamina EP Sembakung untuk diolah di Balikpapan," tutur Alfian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News