"Lebaran masih jaminlah kita (tidak akan naik)," kata Wirat, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Meskipun harga minyak dunia naik, Wirat tetap berkeyakinan harga premium tetap pada Rp7.400 per liter. "Saya kira tetap. Pada saat Lebaran, sehari dua hari setelah Lebaran," jelas dia.
Wirat menambahkan, kalau tren harga minyak dunia selama lebaran nanti seperti saat ini yaitu meski mengalami kenaikan, tapi tidak terlampau tinggi dan meski mengalami penurunan tidak menukik, Wirat yakin premium tidak akan alami kenaikan.
"Awal Juli pun begitu. Insya Allah ya. Kalau normal kayak sekarang Insya Allah tetap kayak sekarang. Siapa tahu setelah Lebaran turun nukik," ujar dia.
Ia menjelaskan, semua negara yang ekonominya kuat pasti harga minyaknya fluktuatif seperti Australia, Singapura, Jepang, Amerika, dan Inggris.
"Semua negara yang ekonominya kuat, harga minyaknya fluktuatif. Lihat Australia, Singapura, Jepang, Amerika, dan Inggris, negara yang ekonominya cukup kuat, mereka naik turun (harga minyak)," pungkas dia.
Sebagai informasi, asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 disepakati subsidi premium tetap tidak bersubdi, sedangkan solar tetap dengan subsidi yang lama yaitu Rp 1.000 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News