Luhut mengatakan dalam nota keuangan RAPBN 2017, volume subsidi elpiji 3 Kg sebesar 7.096 juta ton. Angka tersebut ternyata dipandang masih mencerminkan inefisiensi jika melihat semangat pemerintah yang ingin menekankan subsidi tepat sasaran.
"Karena ternyata yang mendapat elpiji 3 Kg ini adalah orang yang tidak miskin," kata Luhut di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).
Pria yang juga menjabat sebagai Menko Maritim ini mengatakan tahun ini saja anggaran untuk subsidi elpiji 3 Kg Rp28 triliun. Padahal jika melihat perhitungan jumlah masyarakat miskin angkanya hanya 14-15 juta orang. Artinya, menurut Luhut, masih ada yang bisa dihemat dari anggaran tersebut.
"Kita bisa hemat sampai Rp15 triliun-Rp16 triliun. Hanya ini tentu ada perbaikan inpres yang perlu kita lihat ke depan. Hal semacam ini kami lakukan, kita identifikasi dan banyak sekali inefisiensi yang bisa kita perbaiki sehingga sektor migas akan lebih baik ke depan," ujar dia.
Lebih jauh dirinya mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan Pemerintah akan menguranginya dalam jumlah yang signifikan secara perlahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News