Pengamat dari Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi. MTVN/Husen M.
Pengamat dari Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi. MTVN/Husen M.

Holding Energi Jadi Siasat Cari Utang, Harga Gas Murah Takkan Tercapai

Husen Miftahudin • 04 Oktober 2016 20:12
medcom.id, Jakarta: Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi dinilai hanya jadi siasat mencari utang. Sebab dengan peningkatan aset dari sinergi dua perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor migas, PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), mampu menambah rasio pinjaman.
 
Pengamat dari Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengakui, holding energi ini akan meningkatkan aset Pertamina sebagai induk holding. Menurutnya, Pertamina akan melakukan pinjaman besar-besaran ke Tiongkok.
 
"Kalau PGN ke Pertamina, struktur aset pertamina kuat buat cari utang. Naif karena hanya untuk cari utang. Mungkin (cari utang) ke Tiongkok seperti perbankan BUMN," ketus Fahmy di kantor Center of Reform in Economics (CORE), Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).

Dia membeberkan, besarnya utang yang dilakukan Pertamina bakal sulit mewujudkan harga gas menjadi lebih murah. Padahal, holding energi dibentuk dengan tujuan menjadikan harga gas industri dalam negeri murah sehingga bisa meningkatkan daya saing produk.
 
"Kalau seperti itu tidak bakal bisa mengatasi permasalahan (harga gas industri). Harga gas di industri sebesar USD11 hingga USD12 per MMBTU jadi persoalannya. Padahal di sumurnya sendiri cuma USD4 per MMBTU, sama dengan harga gas industri di Singapura," paparnya.
 
Menurut Fahmy menurunkan harga gas industri tak tepat bila dilakukan dengan cara holding. Permasalahan tersebut hanya bisa diatasi dengan sinergi pipa gas antara PGN dengan anak usaha Pertamina, Pertagas.
 
"Mengatasi harga gas bukan karena holding. Pertama, sinergikan pipa. Kedua, ada peraturan perlindungan trader tanpa infrastruktur. Jika dibolehkan (trader tanpa infrastruktur), itu jadi biang keladi," pungkas Fahmy.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan