"Kalau kita lihat stok hari ini, sebenarnya stok amannya itu 11 hari. Hari ini kita sudah naik di level stok 17 hari," kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik, di Kantor Mabes Polri, Jakarta, Senin, 18 Desember 2017.
Berdasarkan data Pertamina, ketahanan elpiji saat ini sebanyak 338.326 Metrik Ton (MT) atau sekitar 17 hari dengan penyaluran elpiji per hari (Daily Objective Throughput/DOT) sekitar 20.375 MT. Sedangkan ketahanan kerosene atau minyak tanah sebanyak 80.565 kl atau 26 hari.
Menurutnya ketahanan elpiji yang cukup besar itu diutamakan untuk mengantisipasi adanya ombak pasang yang dapat mengacaukan jadwal pengiriman saat musim liburan Natal dan Tahun Baru mendatang.
"Memang kita akan antisipasi nanti apabila ada ombak pasang misalnya. Ini akan kita dorong pengirimannya lebih dari biasanya. Sehingga daerah-daerah itu bisa terjaga elpiji-nya," ungkap dia.
Sementara untuk ketahanan stok lainnya, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), Massa memastikan tidak akan terjadi masalah. Hal itu diyakininya lantaran sudah belajar dari musim mudik Idul Fitri 2017 lalu.
"Kalau BBM saya kira berangkat dari pengalaman mudik Lebaran kemarin dengan tingkat peningkatan yang jauh kita perkirakan dari Natal dan Tahun Baru kita tidak ada masalah," ungkap dia.
Berdasarkan data ketahanan stok premium per 17 Desember 2017 mencapai 1,2 juta kl atau 24 hari dari DOT 48.648 kl. Lalu, ketahanan stok pertalite sebanyak 897.522 kl atau 19 hari dengan DOT 47.238 kl. Kemudian, pertamax sebanyak 799.196 kl atau 20 hari dengan DOT 41.627 kl, ketahanan stok Pertamax Turbo sebesar 33 hari atau 30.420 kl dengan DOT 921 kl.
Sedangkan untuk jenis solar sebanyak 1,29 juta kl atau 18 hari dengan DOT sebesar 72.740 kl. Dexlite ketahanan stoknya sebanyak 31.293 kl atau 19 hari dengan DOT 1.647 kl dan Pertamina Dex sebanyak 26.579 kl atau 32 hari dengan DOT sebesar 828 kl.
Sementara untuk bahan bakar pesawat atau avtur, Pertamina telah menyediakan avtur sebanyak 426.599 kl atau ketahanan stok 28 hari dengan DOT 15.719 kl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News