Deputi Bidang Usaha Jasa keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan selain tiga perusahaan tersebut Pelita AIr juga akan masuk sebagai anggota holding.
Nantinya Pelita akan masuk sebagai penyedia pesawat carter dan kargo, di mana bisnisnya nanti akan sejalan dengan bisnis Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, dan Angkasa Pura II.
“Ada Pelita masuk, tapi karena Pelita milik Pertamina, jadi fokus secara generik Pelita sebagai carter flight dan kargo,” kata Gatot di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 22 April 2019.
Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah menunjuk PT Survai Udara Penas (Persero) sebagai induk holding penerbangan membawahi PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), dan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).
Sejauh ini pembentukan holding penerbangan tengah dalam kajian lintas kementerian, termasuk dengan Kementerian Perhubungan.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembahasan ini juga telah masuk dalam kajian internal para perusahaan pelat merah tersebut. Kajian itu membahas dampak positif dan negatif dari pembentukan holding. Setelah pembahasan pembentukan holding benar-benar matang, nantinya akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News