Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang. (FOTO: Medcom.id/Desi Angriani)

Proyek Kilang Ramah Lingkungan Pertamina Dorong Kenaikan TKDN

Desi Angriani • 24 April 2019 23:03
Jakarta: PT Pertamina (Persero) tengah membangun sejumlah megaproyek kilang pengolahan minyak berkonsep ramah lingkungan. Proyek tersebut dipercaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
 
Proyek-proyek kilang tersebut adalah Proyek Perluasan (Refinery Development Master Plan/RDMP) Kilang Minyak Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Proyek RDMP RU IV Cilacap, dan Proyek RDMP RU VI Balongan, Proyek RDMP RU II Dumai. Berikut Proyek Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia (Grass Root Refinery/GRR) Tuban serta Proyek Pembangunan Kilang Minyak dan Petrokimia Bontang, Proyek Langit Biru RU IV Cilacap (PLBC), dan Proyek Pengembangan Green Refinery RU III Plaju.
 
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan melalui program RDMP dan GRR tersebut, Pertamina ikut mendorong kemajuan teknologi kilang dan industri petrokimia di Indonesia.

"Hal tersebut juga mendorong peningkatan TKDN, yang selalu ditekankan oleh pemerintah," katanya dalam media workshop di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu, 24 April 2019.
 
Menurutnya salah satu komponen TKDN yang dipergunakan ialah pemanfaatan tenaga kerja lokal dan daerah dalam melaksanakan proyek RDMP dan GRR tersebut. Saat ini, Pertamina telah melakukan program pelatihan tenaga kerja di Kalimantan Timur untuk mendukung proyek RDMP Balikpapan sejak Agustus 2018 lalu. Total peserta pelatihan tenaga HSE yang telah tersertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) mencapai 924 orang.
 
"Pada 2019 ini ditargetkan dilakukan lagi pelatihan untuk 1.400 orang tenaga pendukung proyek RDMP Balikpapan," imbuh dia.
 
Sementara untuk proyek GRR Tuban, Pertamina akan menggunakan tenaga kerja setempat yang akan dilatih untuk menjadi tenaga kerja di proyek tersebut. Pada Maret 2019 lalu, sudah ada 111 tenaga kerja yang dilatih untuk mendapatkan pengetahuan K3 dasar, security, dan safetyman.
 
Selanjutnya Proyek Green Refinery RU III, nilai TKDN-nya juga didorong oleh penyerapan sawit dalam negeri sebagai bahan baku utama yang akan diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
 
"2019 ini ditargetkan akan ada 360 orang tenaga kerja pendukung proyek GRR Tuban yang akan dilatih," tambahnya.
 
Adapun proyek kilang ramah lingkungan yang telah berjalan dan hampir selesai di RU IV Cilacap yakni PLBC, nilai TKDN-nya mencapai 33 persen dari nilai keseluruhan investasi proyek PLBC sekitar Rp992 miliar. Sementara RDMP Balikpapan yang telah memasuki fase konstruksi (EPC) diperkirakan nilai TKDN-nya mencapai 35 persen dari keseluruhan nilai investasi sekitar Rp24 triliun.
 
Tallulembang menambahkan megaproyek kilang, yang direncanakan rampung secara keseluruhan pada 2026 tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi bahan bakar dari saat ini sebesar 600 ribu barel per hari menjadi 1,7 juta barel per hari.
 
Selain menambah kapasitas produksi bahan bakar dalam negeri, proyek-proyek kilang tersebut juga akan menghasilkan produk bahan bakar bernilai tinggi yang ramah lingkungan dengan standar Euro 5. Proyek tersebut juga memproduksi produk petrokimia sebesar 6,6 juta ton per tahun, sehingga akan mengurangi impor produk strategis itu.
 
"Peningkatan produksi bahan bakar tersebut selain mengurangi volume impor dan berdampak positif pada devisa negara, tentunya akan mendukung kemandirian energi yang dicita-citakan dalam Nawacita," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan