"Target kami untuk BBM Satu Harga di wilayah MOR VIII sejak 2016 ada 19 titik, akan tetapi hingga saat ini kami telah merealisasikan sebanyak 20 titik. Dan tahun ke depan kami akan merealisasikan 13 titik lagi," ujar Manager Fuel Retail Marketing Pertamina MOR VIII Zibali Hisbul Masih, di Jayapura dikutip dari Antara, Minggu, 31 Desember 2017.
Ia menjelaskan lima titik BBM Satu Harga belum lama ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat pada 29 Desember 2017, bersama 11 titik lainnya di seluruh Indonesia.
Menurutnya kelima titik tersebut berbeda-beda atau sesuai dengan kebutuhan, rata-rata pada tahap awal ini sebesar 50 hingga 100 ribu liter per bulan atau sekitar 2-3 kiloliter (kl) per hari. Zibali pun membantah adanya pertanyaan dari beberapa pihak yang menyatakan BBM satu harga berubah ketika presiden pulang ke Jakarta.
"Andy Noorsaman (Kepala BPH Migas) telah turun langsung ke sana (Yahukimo) selama dua hari, di sana ditemukan bahwa lembaga penyalur stoknya mencukupi, bahkan ketahanannya sempat hingga 20 hari, dan penjualan premium juga telah sesuai dengan Perpres," kata dia.
"Dan rata-rata harga (BBM eceran) waktu itu juga hanya Rp15 ribu saja, tidak sampai Rp30 ribu seperti yang dinyatakan Pastor John Jonga," sambungnya.
Hal tersebut pun dikatakannya juga telah dibantah oleh Bupati Yahukimo Abock Busup dan juga perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id