Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. MI/RAMDANI
Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. MI/RAMDANI

Andrinof: Penghapusan Subsidi RON 88 belum Masuk RPJMN

Dheri Agriesta • 22 Desember 2014 19:42
medcom.id, Jakarta: Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak Bumi dan Gas Faisal Basri memberikan rekomendasi untuk menghapus subsidi bahan bakar minyak RON 88. Kebijakan ini dinilai belum masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
 
"Belum-belum masuk. Itu kan sudah tahap implementasi, kebijakan praktis tidak harus masuk RPJMN," kata Kepala Bappenas Andrinof Chaniago di kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta, Senin (22/12/2014).
 
Dalam RPJMN, lanjut Andrinof, kerangka kebijakan subsidi BBM hanya mengenai pengalihan subsidi ke kelompok yang lebih tepat. Andrinof melanjutkan, subsidi BBM yang tidak tepat dialihkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Subsidi BBM yang selama ini diberikan kepada kelompok menengah ke atas akan dihilangkan.

Namun, penghapusan impor premium itu disebut Andrinof hanyalah sebuah wacana. Belum ada kejelasan apakah penghapusan impor BBM RON 88 (premium) akan disetujui.
 
"Wacana, tidak apa-apa. Belum itu kan baru wacana dari Tim," pungkas Andrinof.
 
Sebelumnya, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan spesifikasi RON 88 atau biasa disebut premium. Dalam beberapa waktu lagi, peredaran BBM RON 88 tidak akan ada lagi dalam peredaran di Indonesia. Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri mengatakan telah mengeluarkan rekomendasi dan telah disampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pada Jum’at kemarin untuk menghentikan impor BBM dengan RON 88.
 
"Selain menghentikan impor RON 88, juga akan dihentikan impor untuk solar dengan sulfur 0,35 persen," ujarnya dalam konferensi pers mengenai rekomendasi Tim Tata Kelola Migas di kantor Kementerian ESDM, Minggu (21/12/2014).
 
Dengan penghentian impor kedua jenis bahan bakar tersebut, maka akan digantikan dengan impor BBM RON 92 dan solar dengan sulfur 0,25 persen.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WID)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan