Presiden Direktur Pertagas, Hendra Jaya, memaparkan pembangunan pipa ini dengan konsep open access, dalam rangka mewujudkan infrastruktur gas terintegrasi di Pulau Jawa.
Proyek yang groundbreaking-nya dilakukan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung memiliki kapasitas 500 million standard cubic feet per day (MMSCFD). Proyek yang pengerjaannya dilakukan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Remaja Bangun Kencana Kontraktor, PT Kelsri ini memakan waktu 18 bulan, dan on stream pada kuartal pertama 2016.
"Pipanisasi ini akan melewati empat kabupaten/kota di Jawa Tengah dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Pipanisasi Gresem ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok," ujar dia dalam penjelasannya kepada wartawan, di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (8/10/2014).
Hendra meyakini proses pengerjaan ini bisa selesai sesuai waktu yang telah direncanakan, mengingat sosialisasi kepada pemerintah daerah yang dilewati jalur pipa telah selesai dilaksanakan.
Pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya USD515,7 juta. Selain itu, Pertagas telah mendapat alokasi gas excess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean dan Husky sebesar 30 MMSCFD di 2016 dan pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD dan potensi gas Cepu lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai 2022.
Hendra pun meminta dukungan dari seluruh stakeholder di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mewujudkan pipanisasi Gresem.
"Pembangunan proyek ini memiliki arti strategis, tidak saja dalam mendukung program pemerintah dalam konversi BBM ke gas untuk bahan bakar industri, juga mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi di Pulau Jawa sebagai penopang perekonomian nasional," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id