"Kelompok Tani Tunas Jaya dan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Baprida sebagai pembina, membuat fasilitas yang telah dibangun ini dapat dimanfaatkan dan mendorong kreativitas bahkan inovasi atau terobosan-terobosan baru hasil karya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan petani di LPB mitra YDBA lainnya" ujar Ketua Pengurus YDBA, F.X. Sri Martono, dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (7/2/2015).
Inisiasi pembuatan biogas tersebut, kata Martono, dilatarbelakangi dengan kegiatan usaha ternak rakyat yang belum memaksimalkan kotoran ternak. Di mana kotoran tersebut bisa menjadi sumber pencemaran akibat residu yang tidak terolah.
"Masyarakat sebenarnya sudah mengetahui manfaat biogas, namun mereka belum mendapatkan cara bagaimana merealisasikannya," jelas dia.
Teknologi biogas merupakan salah satu improvement untuk Kelompok Tani Tunas Jaya binaan LPB Baprida untuk memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dan pupuk kandang berkualitas. Teknologi ini juga dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru dan memperkuat usaha pertanian yang sudah ada. Semoga ini bisa dijadikan contoh dan direplikasi di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
"Dalam pembuatan biogas ini, para anggota Kelompok Tani Tunas Jaya diberikan pelatihan membangun reaktor biogas fixed dome," katanya.
Tidak hanya itu, Kelompok Tani ini juga diberikan pelatihan mengoperasikan reaktor biogas yang sudah dibangun, merawat dan mengatasi masalah pengoperasian reaktor, pemanfaatan pupuk keluaran, pembuatan demplot, penggunaan pupuk keluaran, membentuk format pendampingan serta monitoring dan evalusi hasil pembuatan biogas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id