"Saya melihat kita belum menemukan tata kelola yang tepat untuk Indonesia. Konsep rencana pembangunan kita selalu saja dari pusat dan selalu berpikir listrik harus via kabel," kata Rinaldy di Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2015).
Konsep kontinental dirasa Rinaldy kurang tepat lantaran letak geografis Indonesia yang berbeda. Dia bilang, terdapat ribuan pulau yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) PLN untuk dialiri listrik. Sementara Indonesia masih bergantung hanya pada sejumlah titik pasokan listrik.
"Ada 6.000 pulau yang harus dilistriki PLN. Kalau kita mengandalkan kabel saja bagaiamana. Untuk itu kita butuh ribuan megawatt untuk menyuplai ketersediaan listrik " terang dia.
Sebenarnya Indonesia bisa saja menyediakan listrik dengan cara lain, yakni fokus pada potensi-potensi listrik kecil di daerah. Namun, kata Rinaldy hal ini harus dibarengi dengan perubaha sistem tata organisasi di tubuh PLN.
"Bisa dibangun dengan potensi kecil di setiap daerah. Untuk itu perlu ada regionalisasi PLN. Bukan tidak mungkin PLN jadi kecil-kecil (di setiap daerah). Sebab untuk pengambilan keputusan itu sangat diperlukan sesuai kemampuan daerahnya," jelas Rinaldy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News