Vice President HR Communications General Services Total E&P Indonesie Arividya Novianto mengatakan, salah satu masalah teknisnya adalah masalah operasional. Pasalnya platform dan kondisi permukaan di sana tidaklah mudah.
"Yang jelas operasionalnya sulit, platform-platformnya tidak sederhana, subsurface di sana juga tidak sederhana. Resolusi seismiknya harus bagus," kata Novianto di Hotel Aston, Bogor, Jumat (4/9/2015) malam.
Ditambah lagi, Ia menyebutkan terkait dengan sumber daya manusia. SDM yang ada di blok mahakam ada sekitar 3.900 karyawan.
"Apakah semua akan 100 persen direkrut seperti ONWJ? Kita belum tahu. Orang-orang Total yang bagus bisa jadi dipertahankan Total dan ditaruh ke blok-blok lain, blok yang dikelola Total ada di seluruh dunia. Apakah Pertamina siap?" ungkap dia.
Kemudian, Ia menjelaskan problem berikutnya dari sisi financial. Dalam satu tahun ada capex dan opex yang harus dikeluarkan.
"Saat ini investasinya USD1 miliar sampai USD2 miliar. Untuk operasinya saja USD700 juta sampai USD1 miliar harus disiapkan," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News