"Mengenai kapasitas listrik terpasang 2014 lebih kurang 50 GW, sekarang 65-66 GW, hingga akhir 2019 sekitar 70 GW, ada sekitar 19 GW tambahan kapasitas terpasang. Banyak tambahannya, sekitar 40 persen dalam lima tahun terakhir," ujar Jonan, dalam Pameran Hari Listrik Nasional di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.
Selain tambahan kapasitas pembangkit listrik, Jonan juga memberikan apresiasi atas bantuan sambungan listrik gratis dari stakeholder dan pegawai Kementerian ESDM, PLN, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah mencapai 525 ribu sambungan listrik dari sekitar 700 ribu rumah yang belum berlistrik.
Pegawai Kementerian ESDM mampu mengumpulkan hampir 3.000 sambungan listrik, pegawai PLN 40 ribu sambungan, 100 ribu sambungan dari BUMN, dan 325 ribu sambungan dari stakeholder Kementerian ESDM.
"PLN dan Ditjen Ketenagalistrikan mengidentifikasi 700 ribu rumah tangga yang kurang mampu. Biaya pasang listrik sekitar Rp700 ribu, rumah tangga ini tidak mampu. Apa yang kita usahakan? Kita menggalang semua stakeholder untuk partisipasi. Kurangnya 125 ribu. Kita minta Plt Dirut PLN untuk selesaikan sisanya, karena ini bisnisnya PLN," tutur Jonan.
Selanjutnya untuk rasio elektrifikasi, Jonan menyebut, capaian saat ini telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah nasional (RPJMN). Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 98,83 persen.
"Harapannya bisa 99 persen di tahun ini. Kalau di RPJMN target akhir 2019 (rasio elektrifikasinya) 97,6 persen, jadi kita sudah jauh melebihi. Ini juga dilaporkan di sidang kabinet, ini merupakan capaian luar biasa, melebihi target," pungkas Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News