Ilustrasi pembangkit. (FOTO: Antara/Henky)
Ilustrasi pembangkit. (FOTO: Antara/Henky)

Optimisme Pemerintah terhadap Proyek Listrik 35.000 MW

Dheri Agriesta • 14 Mei 2016 10:33
medcom.id, Jakarta: Proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw) terseok-seok. Hanya sekitar 10 persen konstruksi yang selesai, padahal target waktu yang dimiliki pemerintah tinggal tiga tahun lagi.
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah tetap optimistis untuk menyelesaikan proyek ini pada 2019. Namun, pembangunan bisa selesai dengan berbagai syarat.
 
"Soal PLN listrik optimistis dengan syarat. Syarat 3,5 tahun harus dikerjakan sekeras-kerasnya, baik dalam hal proyek PLN sendiri," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Mei.

PLN, kata Kalla, juga harus mengubah pola pikir selama ini. Pola pikir mencari keuntungan harus diganti dengan pola pikir pelayanan publik. Hal ini tentu dua hal yang berbeda. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pelayanan publik, keuntungan bukanlah hal utama yang dicari. Pelayanan terhadap masyarakat harus menjadi hal utama.
 
"Tapi jangan rugi, dan jangan cari untung, baru bisa disebut public service. Jadi optimistis dengan syarat, kalau tidak dipenuhi kita pesimistis," kata Kalla.
 
Saat ditanyakan apakah akan memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PLN untuk mempercepat realisasi proyek listrik ini, Kalla mengatakan, dalam kasus PLN, sudah ada penurunan yang diberikan. Pria asal Makassar ini menjelaskan, karena kemampuan PLN yang terbatas, pembangunan secara bertahap 10 ribu megawatt diturunkan menjadi 5.000 megawatt oleh PLN sendiri.
 
Sisanya, 30 ribu MW akan dibangun dengan mengandalkan IPP. Oleh karena itu, dalam proyek ini makin banyak modal swasta yang diikutsertakan.
 
"Maka makin banyak modal swasta, investasi masuk ke dalam negeri. Karena tidak mudah sekarang kita berikan PNM dalam situasi penerimaan negara yang tidak sebaik dulu. Sehingga defisitnya akan bertambah kalau kita kasih. Jadi lebih baik PLN memperbesar, mempercepat partisipasi dari pada investasi investor dalam negeri dan luar negeri," jelas Kalla.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan