Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Bambang mengatakan, Pertamina akan melakukan penyesuaian margin terhadap penjualan harga BBM untuk daerah remote dan memiliki omzet kecil. Pertamina bersedia memberikan margin lebih untuk para penyalur yang menjual BBM di daerah tersebut.
"Itu untuk daerah remote yang omzetnya sangat kecil. Pertamina memberikan margin lebih," kata Achmad Bambang di Komplek Parlementer, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Pria yang hangat disapa Abe itu menuturkan, selama ini Pertamina memberikan margin sebesar Rp240 per liter kepada penyalur. Tapi, demi terciptanya BBM satu harga khususnya di daerah remote maka Pertamina meningkatkan margin bagi penyalur mencapai Rp1.100 per liter.
"Ini akan disesuaikan secara ekonomi. Marginnya Rp1.100 per liter. Ini tergantung berapa (dana) bangun di sana dan omzet berapa," ujar dia.
Abe melanjutkan, sebenarnya pemberian margin yang cukup besar ini, akan mengurangi pendapatan Pertamina. Namun, ia tidak memusingkannya karena justru ia beranggapan hal tersebut sebagai sedekah kepada yang memerlukan.
"(Kenakan margin menjadi Rp1.100) Ya dihitung, investasi omzet berapa. Supaya itu bisa hidup ya sekian. Nanti kan impactnya ke Pertamina juga, pendapatan pertamina kurang, rugi banyak. Tapi hitung-hitung itu sedekah," ucap dia seraya bercanda.
Kendati demikian, sebagai perusahaan profesional, Pertamina telah menghitung kisaran kerugian yang akan dia pikul dengan menaikan margin tersebut. Abe menyebutkan paling banyak perseroan akan rugi 2,5 persen dari total keuntungan bisnis hilirnya.
"Kalau batasan saya sih 2,5 persen dari keuntungan hilir. 2,5 persen kan zakat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id