Pabrik diversifikasi tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2017. Saat ini Inalum terus mengebut penyelesaian pembangunan pabrik diversifikasi produk aluminium di sekitar pabrik peleburan di kawasan Kuala Tanjung, Batubara, Sumatera Utara.
Sebelumnya proyek ini telah di-groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada awal 2015 lalu. Pabrik baru tersebut akan memproduksi aluminium alloy dan aluminium billet untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.
Adapun kapasitas produksi pabrik ini sebesar 90 ribu ton aluminium alloy dan 30 ribu ton aluminium billet per tahun. Upaya diversifikasi produk turunan aluminium ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai jual.
Di pasaran, harga aluminium alloy dan aluminium billet lebih tinggi jika dibandingkan aluminium batangan atau ingot. Oleh karena itu, untuk mendukung diversifikasi produk turunan aluminium, Inalum terus berupaya menggenjot produksi ingot dari 250 ribu ton per tahun menjadi 500 ribu ton pada 2020.
Inalum juga akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam) untuk mengolah bauksit menjadi alumina yang merupakan bahan dasar pembuatan aluminium. Selama ini, Inalum masih mengandalkan bahan baku impor dari Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id