Wakil Ketua Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Tertinggal, Natsir Mansyur, mengatakan, program pembangunan infrastruktur gas tersebut membutuhkan investasi yang besar. Namun, sebut dia, hal itu sebanding dengan apa yang akan diterima pemerintah Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Investasi pembangunan kawasan industri tersebut kira-kira dibutuhkan hampir mencapai USD10 miliar. Kalau perhitungan detailnya, nanti kita akan kita beberkan," ujar Natsir, di Jakarta Selatan, Selasa (13/1/2015) malam.
Ia menilai, restu yang diberikan pemerintah kepada Kadin dalam keterlibatannya membangun infrastruktur gas merupakan angin segar bagi para pengusaha. Pasalnya, sambung dia, kebutuhan gas di Indonesia akan semakin besar nantinya, dan bahkan diperkirakan tidak akan seimbang dengan produksinya.
"Maka itu, untuk mempersiapkan ketidakseimbangan itu, kami akan membangun terminal LNG sebagai penunjang kebutuhan PLN ke depan yang mencapai 2.350 MMBTU untuk listrik," pungkas Natsir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News