Head of Distric Mundu Pertamina Gas Western Java Area, Abdul Halim, mengatakan, berdasarkan data sebelumnya, pasokan gas yang masuk untuk menyuplai kilang elpiji Mundu selama ini hanya berasal dari Sumuran Jatibarang. Hal inilah yang menyebabkan produksinya terbilang cukup kecil yakni 15 ton per hari. Namun, ketika ada tambahan dari Lapangan GG, bisa mendongkrak kapasitas Plant menjadi 80 ton per hari.
"Pasokan gas untuk elpiji Mundu dari Sumuran Jatibarang. Kilang elpiji Mundu akan dioperasikan oleh Pertagas utnuk ekstraksi LPG dari gas GG. Bisa dongkrak kapasitas plant elpiji Mundu hingga 80 ton per hari," kata dia, saat ditemui di Plant Mundu, Cirebon, Rabu (19/1/2016).
Dia menjelaskan, produksi di plant elpiji Mundu selama ini kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan Jawa Barat bagian timur. Tapi untuk memenuhi kebutuhan itu, beberapa kali terkendala karena kurangnya pasokan gas dari hulu, sedangkan kapasitas plant mencapai 40 MMSCFD.
"Pertama gasnya kurang dari hulu sama kompresor kita di sini kapasitas 40 MMSCFD tapi sekarang seadanya 14 MMSCFD itulah yang kita kompresikan. Jadi kompresor masih banyak ruang," jelas dia.
Sebagai informasi, PT Pertamina (Persero) memiliki kilang Pertamina Balongan dan kilang elpiji Mundu yang dikelola oleh anak perusahaannya, PT Pertamina Gas (Pertagas). Kebutuhan gas untuk dua fasilitas pengolahan tersebut dipasok oleh anak perusahaan Pertamina lainnya, yakni PT Pertamina EP Asset III Jatibarang dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Salah satunya dari Lapangan GG milik PHE ONWJ yang mulai onstream dengan kapasitas produksi harian 31 juta kaki meter kubik (MMSCFD) dan 150 barel kondensat per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id