"Pelanggan kita beri kemudahan, kalau ngecas di rumah dari jam 10 malam sampai jam 4 subuh, diskon 30 persen. Diskon 30 persen sampai akhir tahun dan nanti bisa diperpanjang," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M Ikhsan Asaad, di Kantor PLN, Jalan MI Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Oktober 2019.
Tak hanya itu, PLN juga akan menggratiskan penambahan daya listrik untuk hunian. "Tambah daya juga gratis sampai akhir 2019," bebernya.
Langkah itu dilakukan PLN dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi impor bahan bakar. "PLN juga sedang mendukung untuk mempelopori kendaraan listrik ini untuk membantu mengurangi polusi di Jakarta," tegas Ikhsan.
PLN baru saja meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charging station di kantor PLN Disjaya. Mereka memasang tiga unit charging station dengan kapasitas berbeda. Satu unit bertipe ultra fast charging dengan daya 150 kW DC. Tipe charging station ini mampu mengecas empat mobil secara simultan.
"Kemudian ada fast charging 50 kW DC yang bisa mengecas tiga mobil bersamaan. Kemudian ada medium charging 25 kW DC," terang Ikhsan.
Langkah itu disambut positif pengguna mobil listrik, salah satunya Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo alias Dedy Corbuzier. Ia mengakui pengisian daya mobil listrik di rumah bisa memakan waktu selama lima hingga enam jam lamanya.
"Kalau dengan charger yang biasa kita bawa atau portable charging. Itu untuk ngecas makan waktu bisa 20 jam lebih untuk penuh kalau pake portable," keluhnya.
Sementara, pengisian daya mobil listrik di charging station hanya memakan waktu kurang dari 30 menit. "Kalau pakai ini (ultra fast charging) yang saya tahu sekarang hanya 30 menit full, paling lama. Dan ini gratis sampai Desember," kata Dedy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News