Ilustrasi. FOTO: ADAM DWI/MI
Ilustrasi. FOTO: ADAM DWI/MI

Pemerintah-Pertamina Selesaikan Survei di Blok Matindok

Antara • 28 Desember 2019 11:29
Jakarta: Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Badan Litbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama PT Pertamina EP menyelesaikan Survei Geokimia Microseapage Area Offshore Leg-3 di Blok Matindok, Sulawesi Tengah.
 
"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi tingginya risiko pemboran dan biaya tinggi, terkait dugaan keberadaan potensi hidrokarbon di area Pantai Matindok serta mengurangi risiko operasional pemboran di laut dalam," kata  Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Sabtu, 28 Desember 2019.
 
Kapal Riset Geomarin III (KR Geomarin III) telah tiba kembali di Pelabuhan Cirebon pada  26 Desember 2019. Sebelumnya Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebutkan, survei dilakukan untuk meningkatkan potensi cadangan migas demi menjamin keberlangsungan industri hulu migas.

Salah satu potensi yang besar adalah potensi sumber daya migas di area lepas pantai Matindok, yang meliputi area prospek Bubalus, Kudukudu dan Kepekepe. KR Geomarin III bertolak dari Pelabuhan Bitung menuju lokasi survei coring pertama Leg 3 di Perairan Matindok, Luwuk, Sulawesi Tengah sejak 9 Desember 2019.
 
Sebelum memulai Leg-3, BLU P3GL bersama PT Pertamina EP menggelar Management Walk Through (MWT) untuk kegiatan survei Geokimia Matindok, di Bitung Sulawesi Utara pada tanggal 8-9 Desember 2019.
 
Selama 15 hari, tim melakukan coring 79 sampel microseepage dan melakukan coring kalibrasi dua sumur pemboran dengan jumlah sampel 20 buah. Sebelumnya tim telah melaksanakan survei geofisika pada  26 Oktober hingga  7 November 2019, sedangkan survei geologi mulai dilaksanakan  13 November hingga akhir  Desember 2019.
 
Puslitbang Geologi Kelautan melaksanakan seluruh kegiatan survei selama tiga bulan, mulai dari persiapan, akuisisi data geofisika dan pengambilan sampel untuk analisis geokimia. Kegiatan akuisisi data sendiri telah dimulai pertengahan bulan Oktober hingga akhir bulan Desember 2019.
 
Target microseepage pada seluruh kegiatan ini meliputi 180 lokasi, macroseepage meliputi 20 lokasi dan kalibrasi sumur sebanyak 30 lokasi. Leg-2 berhasil menyelesaikan 121 titik, yang terdiri dari 101 lokasi microseepage dan 20 macroseepage dan 10 lokasi kalibrasi sumur.
 
Secara umum, Lapangan migas Donggi-Matindok memiliki berperan penting dalam mendukung produksi gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) Indonesia. PT Pertamina EP Asset 4 mengembangkan lapangan migas Donggi Matindok Field sejak April 2016.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan