Sejalan dengan dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Sofyan basir mengungkapkan, kedepannya pembangunan proyek 35 ribu MW harus melihat realita kondisi kelistrikan terkini. Tentunya perlu ada pembahasan secara berkelanjutan untuk melihat kondisi tersebut.
Jika penyerapan listrik baru akan maksimal pada 2020 maka target penyelesaiannnya digeser yang semula pada 2019 menjadi 2020. Pembangunan proyek akan tetap jalan namun akan difokuskan untuk pembangunan-pembangunan di luar Jawa.
"Pak Jokowi bilang kita harus realistis. Kalau permintaan maksimum 2020, digeser di 2020. Jika ada lagi tambahan maka geser lagi di 2021. Itu di Jawa. Tapi kalau luar Jawa, pertumbuhannya luar biasa. Kemungkinan sebagian yang di Jawa dikurangi, dipindahkan ke luar Jawa," jelasnya, di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis malam 5 Oktober 2017.
Sampai dengan 2019, Sofyan menyebutkan, paling tidak pembangunan pembangkit sudah di atas 20 ribu megawatt (MW). Sementara untuk pembangunan transmisi, ditargetkan sudah tersambung di atas 30 ribu kms. Pembangunan jaringan transmisi akan terus dikebut lebih dahulu agar distribusi listrik tidak terkendala.
"Oh kalau itu di atas 20 ribu (pembangkit). Transmisi kan target 46 ribu, pasti sudah di atas 30 ribu, itu harus," sebut dia.
Kedepannya, tambanya, pembangunan pembangkit akan difokuskan di luar Jawa. Hal itu ditekankan Sofyan lantaran pertumbuhan konsumsi listrik di luar Jawa lebih besar ketimbang di Pulau Jawa. Seperti di Sulawesi Selatan yang mencapai 11 persen.
Selain itu, PLN juga akan memfokuskan daerah-daerah yang memiliki potensi penyerapan listrik yang besar seperti Bangka Belitung. Suplai listrik di sana akan dipasang lebih besar dari biasanya.
"Di Jawa kan masih tiga sampai empat persen. Coba kalau pergi ke Sulawesi Selatan ada yang sembilan persen, ada yang 11 persen. Jadi pertumbuhan di sana masih meningkat. Contoh kita siapin 60 persen di Bangka Belitung. Karena akan banyak resort di sana. Padahal kalau normal kan delapan persen," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News